Fidget Spinners, Mainan Populer yang Kontroversional

Fidget Spinners
Fidget spinners



Akhir - akhir ini muncul sebuah mainan unik bernama fidget spinner. Mainan ini cepat sekalii booming di pasaran karena bentuk yang unik dan mudah dibawa, selain itu cara memainkanya cukup mudah, cukup dengan memutarnya di antara jari kita. Namun beberapa sekolah di Amerika mulai memberlakukan larangan mainan ini didalam kelas, karena dianggap lebih menggangu perhatian siswa di kelas dibandingkan sebagai peningkat konsentrasi.

Banyak produsen yang memasarkan produknya dengan mengatakan mainan ini bisa meningkatkan konsentrasi dan kreatifitas bagi pemainnya karena mempengaruhi unsur sensorik saat dimainkan. Mainan ini juga disebut bisa sebagai obat terapi bagi penderita anxiety, autisme, dan ADHD(Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD atau Attention Deficit Disorder.

Namun, ilmuan menyebutkan mainan ini lebih cenderung berfungsi sebagai pengalih perhatian daripada manfaat bagi individu dengan ADHD, "kata Mark Rapport, seorang psikolog klinis di University of Central Florida yang telah mempelajari manfaat gerakan yang mendapat perhatian pada orang-orang dengan ADHD.
Fidget spinners yang merupakan mainan yang dilengkapi dengan berbagai tombol untuk tangan yang aktif - mungkin lebih ramah di dalam kelas, menurut seorang ilmuwan yang mempelajari persimpangan interaksi dan permainan komputer manusia, yang dimuat di situs The Conversation Bahwa mainan ini tidak memerlukan perhatian visual. "Mereka dapat dimainkan di dalam kelas dan tidak terlalu mengganggu," Katherine Isbister, profesor Komputasional Media di University of California, Santa Cruz

Terlepas dari kegunaannya dalam menjaga agar otak anak-anak teralihkan, mainan ini telah memicu diskusi tentang rentang perhatian pada anak-anak dan bagaimana membantu fokus pada anak-anak kecil, kata para ahli. Misalnya, meski tidak banyak data yang mendukung gagasan bahwa anak-anak kurang fokus sekarang daripada di masa lalu, beberapa penelitian menunjukkan rentang perhatian menurun karena multitasking meningkat seiring dengan era digital, kata seorang ahli.






Comments

Popular posts from this blog

Hewan - Hewan Mirip Naga

Cendet suara kucing, burung cendet yang aneh?

Tips Menjaga Stamina dan Kebugaran